
Jangkapanjang.com – Menabung merupakan salah satu kebiasaan positif yang harus dilakukan dengan konsisten karena menabung merupakan salah satu cara untuk mengantisipasi berbagai hal yang tidak diinginkan yang mungkin terjadi di masa depan.
Menabung bukan sekadar menyimpan uang, tapi membangun kondisi finansial yang makin sehat. Tanpa sebuah tabungan, kita mungkin tidak akan siap jika sewaktu-waktu membutuhkan uang untuk keperluan tertentu yang tidak terduga.
Di Indonesia sendiri, berdasarkan survei terbaru mengatakan bahwa minat menabung masyarakat turun cukup signifikan. Apa penyebabnya? Apakah ketidakpastian ekonomi saat ini berpengaruh?
Hasil Suervei
Minat masyarakat Indonesia untuk menabung mengalami penurunan, yang tercermin dari hasil Indeks Menabung Konsumen (IMK) yang dirilis oleh Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) pada Juli 2025. IMK tercatat berada di angka 82,2 poin, mengalami penurunan tipis sebesar 1,6 poin dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Selain itu, komponen Indeks Waktu Menabung (IWM) juga menunjukkan penurunan sebesar 4,7 poin, mencapai level 90,5. Sebaliknya, komponen Indeks Intensitas Menabung (IIM) mengalami kenaikan sebesar 1,4 poin, yang membawa angkanya ke level 73,8.
Menurut LPS, penurunan minat menabung ini disebabkan oleh tingginya pengeluaran rumah tangga. Seto Wardono, Direktur Grup Riset LPS, mengungkapkan bahwa faktor utama penurunan tersebut adalah semakin meningkatnya kebutuhan dan biaya yang harus dipenuhi oleh konsumen.
Simak juga: Cara menabung dengan gaji UMR paling efektif
Dalam hal komponen IIM, jumlah responden yang mengaku tidak pernah menabung mengalami penurunan, dari 26,7% pada Juni 2025 menjadi 24,9% di Juli 2025. Sementara itu, jumlah responden yang menyebutkan bahwa jumlah yang ditabung lebih kecil daripada yang direncanakan juga menurun, dari 52,5% menjadi 50%.
Sementara itu, pada komponen IWM, ada sedikit penurunan dalam persentase responden yang merasa saat ini adalah waktu yang tepat untuk menabung, yaitu dari 28,9% pada Juni menjadi 26,4% pada Juli 2025. Selain itu, jumlah responden yang menilai bahwa tiga bulan mendatang adalah waktu yang baik untuk menabung juga menurun, yaitu dari 42,6% menjadi 38,6%.
Dalam Survei Konsumen dan Perekonomian LPS terbaru yang dilaksanakan pada Juli 2025, Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) tercatat mengalami penurunan sebesar 2,5 poin, turun menjadi 96,9. Penurunan ini menggambarkan menurunnya persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi lokal dan kesempatan lapangan kerja saat ini. Meskipun demikian, konsumen masih memiliki pandangan positif terhadap prospek ekonomi dan pendapatannya di masa depan.
Baca juga: Cara menyiapkan dana pensiun untuk hari tua
Beberapa faktor, seperti kenaikan harga kebutuhan pokok dan perlambatan dalam serapan lapangan kerja, turut berkontribusi pada penurunan IKK. Selain itu, harga pupuk yang relatif tinggi juga menjadi faktor penghambat. Memasuki akhir musim panen, fenomena iklim yang terjadi di beberapa daerah turut mempengaruhi hasil produksi, khususnya pada tanaman pangan. Untuk petani padi, kondisi ini cukup menguntungkan karena pasokan air irigasi tetap tersedia. Namun, bagi tanaman holtikultura, kelembaban yang tinggi justru dapat menjadi masalah, mengingat tanaman jenis ini sangat sensitif terhadap kadar kelembaban yang berlebihan.
Bagaimana Meningkatkan Minat Menabung?
Untuk meningkatkan minat menabung masyarakat Indonesia, penting untuk memahami pola pikir konsumen yang kini cenderung lebih fokus pada pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
Salah satu langkah yang bisa diambil adalah dengan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya perencanaan keuangan jangka panjang. Masyarakat perlu diberi pemahaman bahwa menabung bukan hanya untuk masa depan yang jauh, tetapi juga untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi dan situasi darurat.
Baca juga: Ide bisnis digital yang mudah dan menguntungkan
Oleh karena itu, penyuluhan keuangan dan edukasi tentang perencanaan keuangan bisa dimulai sejak usia dini, baik di sekolah maupun melalui media digital, untuk memperkenalkan kebiasaan menabung sebagai bagian dari gaya hidup yang sehat dan bertanggung jawab